Menurut Koentjaraningrat,
akulturasi adalah proses sosial yang terjadi apabila kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda, sehingga
unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah di dalam kebudayaan
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Menurut Lauer
(1989: 402-407), akulturasi dapat digambarkan sebagai pola penyatuan antara dua
kebudayaan, penyatuan antara dua kebudayaan, penyatuan disini tidak berarti
bahwa kesamaannya lebih banyak dari pada perbedaannya, namun berarti kedua
kebudayaan yang saling berinteraksi menjadi semakin serupa dibanding sebelum
terjadinya kontak antar keduanya.
Pengertian
Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu
maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka
adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara,
duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi
berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Jadi, akulturasi
psikologis adalah suatu proses sosial yang timbul dari suatu kelompok manusia
dengan perilaku tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu perilaku asing.
Yang kemudian Perilaku asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
perilakunya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur periaku kelompok sendiri.
Dengan kata lain bahwa akulturasi psikologi itu bagaimana sikap, keadaan jiwa
dan keterbukaan kita dalam menyikapai budaya lain yang masuk ke dalam budaya
kita sendiri tanpa harus menghilangkan budya kita sendiri baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Contoh
Akulturasi Psikologi adalah sebagai berikut, mahasiswa asal Malaysia adalah
contoh dari kasus memasuki suatu lingkungan budaya baru. Mereka meninggalkan
negara asalnya untuk suatu tujuan, yakni menuntut pendidikan di Universitas
Sumatera Utara. Dengan latar belakang budaya yang sudah melekat pada diri
mereka, termasuk tata cara komunikasi yang telah terekam secara baik di saraf
individu dan tak terpisahkan dari pribadi individu tersebut, kemudian
diharuskan memasuki suatu lingkungan baru dengan variasi latar belakang budaya
yang tentunya jauh berbeda membuat mereka menjadi orang asing di lingkungan
itu.
Dalam
kondisi seperti ini, maka akan terjadi culture shock. Meskipun Indonesia dan
Malaysia berada dalam satu rumpun, tetapi perlu dipahami bahwa
perbedaan-perbedaan budaya itu pasti ada. Hal ini dapat dilihat dari seringnya
konflik yang terjadi di antara kedua negara. Kondisi ini membuktikan bahwa
kesatuan itu seutuhnya belum ada. Peneliti juga mengamati kondisi mahasiswa
Malaysia di Fakultas Kedokteran USU, khususnya yang masih tampak berkelompok.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, mengapa hal ini terjadi?
Apakah
untuk menanggulangi keterkejutan budaya yang mereka alami? Perbedaan antara
budaya yang dikenal individu dengan budaya asing dapat menyebabkan individu
sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, demikian halnya dengan
mahasiswa asal Malaysia ini. Bagaimana fenomena yang akan mereka alami ketika
keluar dari suatu budaya ke budaya lain sebagai reaksi ketika berpindah dan
hidup dengan orang-orang yang berbeda dengan mereka serta bagaimana upaya yang mereka
lakukan untuk mengatasi culture shock yang dirasakan menuju suatu adaptasi yang
baik dan komunikasi antarbudaya yang efektif.
Banyak
hal yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian diri, seperti
variabel-variabel komunikasi dalam akulturasi, yakni faktor personal
(intrapersona), seperti karakteristik personal, motivasi individu, persepsi
individu, pengetahuan individu dan pengalaman sebelumnya, selain itu juga
dipengaruhi oleh keterampilan (kecakapan) komunikasi individu dalam komunikasi
sosial (antarpersonal) serta suasana lingkungan komunikasi budaya baru tersebut
(Mulyana dan Rakhmat, 2005: 141-144).
Sumber :
Berry,
John W. 1999. Psikologi Lintas Budaya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Haviland.
William A. 1995. Antropologi Jilid 1. Surakarta: Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi,
diakses pada tanggal 22 Desember 2012