Tugas : Tema 2
A. Transmisi
Budaya dan Biologis
Suburnya budaya
Indis pada awalnya didukung oleh kebiasaan hidup membujang para pejabat
Belanda. Pada masa itu ada larangan membawa pasangan dan mendatangakan
perempuan Belanda ke Hindia Belanda. Hal itu mendorong para lelaki Belanda
menikahi penduduk setempat. Maka terjadilah percampuran darah yang melahirkan
anak-anak campuran, serta sevara otomatis menimbulakan budaya dan gaya hidup
Belanda-Pribumi/gaya Indis.
B. Bentuk
- Bentuk Transmisi Budaya
1. Enkulturasi
Menurut
Koentjaraningrat proses enkulturasi adalah proses belajar dan menyesuaikan alam
pikiran serta sikap terhadap adat istiadat, sistem norma, dan semua peraturan
yang terdapat dalam kebudayaan seseorang.
Enkulturasi
dalam istilah bahasa indonesia diartikan “pembudayaan”. Dalam bahasa inggris
istilah enkulturasi disebut “institutionalization”. Enkulturasi atau
pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap
individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
Jadi,
Enkulturasi adalah proses penyesuaian diri dengan adat –istiadat, lingkungan,
sistem norma, dan aturan aturan hidup lainnya.
Pada
masa kebudayaan Indis, enkulturasi terjadi dilingkungan pendidikan dimana
pengaruh teman sekitar bagi seorang anak lah yang akan ‘membentuk’nya.
Kebiasaan hidup mewah misalnya, anak-anak pada masa itu melihat cara para orang
dewasa berpakaian, cara atau kebiasaan para orang dewasa merayakan sesuatu
dengan berpesta (minum bir bersama contohnya).
2. Sosialisasi
Sosialisasi
adalah satu konsep umum yang bisa dimaknakan sebagai sebuah proses di mana kita
belajar melalui interaksi dengan orang lain, tentang cara berpikir, merasakan,
dan bertindak, di mana kesemuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting
dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif.
Sosialisasi
merupakan proses yang terus terjadi selama hidup kita. seluruh proses apabila
seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan,
mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota
masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia
menjadi anggota.
C. Pengaruh
Transmisi Budaya Terhadap Perkembangan Psikologi Individu
1.
Pengaruh Enkulturasi terhadap perkembangan psikologi
individu
Enkulturasi
mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan
penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
2.
Pengaruh Sosialisasi terhadap perkembangan psikologi
individu
Sosiologi
mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses pemasyarakatan,
yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai
dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan
individu-individu lain dalam masyarakat.
D. Persamaan dan perbedaan antara budaya dalam hal transmisi
budaya melalui enkulturasi dan
Sosialisasi.
Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari
dan menysuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung
sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih
besar (masyarakat). Misalnya anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan
dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota-anggota
keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan
seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat
istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat.
Dalam masyarakat ia belajar membuat alat-alat permainan,
belajar membuat alat-alat kebudayaan, belajar memahami unsur-unsur budaya dalam
masyarakatnya. Pada mulanya, yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik
perhatiannya dan yang konkret. Kemudian sesuai dengan perkembangan jiwanya, ia
mempelajari unsur-unsur budaya lainnya yang lebih kompleks dan bersifat
abstrak.
Di samping enkulturasi, terdapat sosialisasi. Sosisalisasi
adalah proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu
dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan
menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Menurut
Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat
baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi
anggota.
Di mana-mana, di berbagai kebudayaan, sosialisasi tampak
berbeda-beda tetapi juga sama. Meskipun caranya berbeda, tujuannya sama, yaitu
membentuk seorang manusia menjadi dewasa. Proses sosialisasi seorang inndividu
berlangsung sejak kecil. Mula-mula mengenal dan menyesuaikan diri dengan
individu-individulain dalam lingkungan terkecil (keluarga), kemudian dengan teman-teman
sebaya atau sepermainan yang bertetangga dekat, dengan saudara sepupu,
sekerabat, dan akhirnya dengan masyarakat luas.
E. Awal Pengembangan dan Pengasuhan
Pada keluarga bangsawan dan priyayi Jawa, anak-anak
diasuh oleh para pembantu yang biasanya di sebut emban. Selain emban ada juga
inya yang bertugas menyusui dan wuucumbu (abdi pendampng). Pembagian tugas yang
seperti demikian ternyata diikuti juga oleh keluarga Belanda, Indo, dan priyayi
baru. Anak-anak meraka diasuh oleh para babu, jongos, dan sopir. Para pembantu
rumah tangga tersebut tidak hanya sekedar mengurus rumah tetapi juga menjaga
anak-anak para majikan mereka dan pembagian kerja seperti itu tidak dikenal di
negara Belanda.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar